Mengungkap Konstruksi Piring Terbang
Oleh : Armansyah
Sungguh, Allah menahan planet-planet dan bumi agar tidak luput (dari garis
orbitnya), Jika semua itu sampai luput, adakah yang dapat menahannya selain Dia?
Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun. (QS. 35:41)
Semesta raya ini berasal dari Alma' yang diberi Rawasia. Rawasiya merupakan
turunan kata rasa (meneguhkan, mengikat, menambat), dan dengan demikian memiliki
arti peneguh, pengikat, penambat atau gaya alami yang menyusun tata letak dan
tata gerak semesta.
Para ilmuwan sendiri telah merumuskan empat gaya alami yang mengatur matematika
tata letak dan tata gerak semesta. Pertama adalah gravitasi yang membuat materi
bermassa saling tarik. Kedua adalah elektromagnetika yang bekerja pada muatan
listrik yang diam dan bergerak, termasuk antara inti atom dan elektron. Ketiga
adalah interaksi lemah yang mengikat inti atom. Dan keempat adalah interaksi
kuat yang mengikat partikel yang menyusun inti atom.
Dengan berbagai sistem Rawasia itu terwujudlah berbagai macam benda angkasa,
terpisah menurut keadaan dan susunan sebagaimana yang terlihat sekarang. Namun
meski semua benda-benda angkasa, terutama planet-planet memiliki Rawasia tetapi
masing-masingnya mempunyai daya tarik yang berbeda. Hal itu tergantung pada
jarak sesuatu planet dari matahari selaku titik pusat yang dikitari.
Semakin dekat suatu planet pada matahari semakin kecillah daya tarik magnetnya
dan semakin teballah atmosfir yang melingkupi planet itu. Sebaliknya bila suatu
planet jauh dari matahari maka nilai tarik magnetnya lebih besar dan atmosfirnya
lebih tipis. Demikian pula susunan bintang-bintang yang mengorbit dalam daerah
suatu galaksi, berbeda-beda pula nilai tariknya.
Bumi dan planet lainnya memiliki Rawasia dengan sistem yang dinamakan Simple,
untuk contohnya kita pakai planet bumi ini sendiri: Dari utara keselatan
membujur Rawasia atau batang magnet yang memutar bumi ini 3600 dalam waktu 24
jam (tepatnya 23 Jam 56 menit).
Hal itu berlaku berkepanjangan. Kutub utara bumi adalah ujung Rawasia dengan
magnet negatif dan di selatannya positif, yaitu kebalikan dari unsur magnet yang
dimiliki matahari pada kedua kutubnya, dan hal inilah yang menyebabkan adanya
tarik menarik antara bumi dan matahari di sepanjang jaman. Bumi berputar di
sumbunya sambil beredar mengelilingi matahari pada jarak tertentu yang
diperkirakan sejauh 93.000.000 mil.
Kutub utara bumi menarik unsur positif dari permukaan matahari sembari membuang
unsur negatif yang ditarik oleh kutub utara matahri. Kutub selatan bumi menarik
unsur negatif sembari membuang unsur positif yang ditarik oleh kutub selatan
matahari.
Unsur magnet yang di kutub utara dan selatan bumi berpapasan dalam perut bumi
dan perantukannya bisa menimbulkan gempa dan letusan gunung. Jadi magnet bumi
ini hanya keluar di kutub-kutubnya dan karenanya permukaan planet ini membeku
praktis dipakai untuk tempat kehidupan. Fungsi Rawasia yang demikian kita
namakan dengan sistem Simple.
Kalau orang memperhatikan kedudukan pool magnet bumi di utara dan di
selatan,terbuktilah bahwa pool atau ujung Rawasia itu senantiasa berpindah
tempat sejauh maximal 100 dari kutub putaran bumi atau sejauh 1.100 kilometer.
Hal ini cocok dengan maksud ayat berikut :
Dan Dia tempatkan Rawasia di bumi untuk memberi kekuatan padamu, dan siang-siang
dan garis edaran agar kamu mendapatkan petunjuk, dengan kompas dan dengan
matahari (bintang-bintang) mereka (akan) mendapat petunjuk.
(QS. 16:15-16)
Maksudnya adalah bahwa adakalanya matahari tepat menyinari daerah equator bumi,
waktu itu tercatat tanggal 21 Maret dan 22 September. Jika pada kedua tanggal
itu orang memperhatikan kompas akan kelihatanlah kedua jarumnya tepat menunjuk
kearah utara dan selatan kutub putaran bumi. Ini memperlihatkan bahwa antara
kedua ujung Rawasia bumi terbentuk segitiga sama kaki dengan matahari sebagai
titik sudut ketiga.
Adakalanya matahari itu miring keselatan, penanggalan waktu itu mencatat tanggal
22 Desember, berlakulah puncak musim panas di belahan selatan bumi dan puncak
musim dingin di belahan utara bumi. Sebaliknya tanggal 21 Juni, matahari berada
maksimal di utara dan berlakulah siang yang panjang di belahan utara bumi dan
malam yang panjang di belahan selatan.
Pada kedua tanggal itu orang akan dapat memperhatikan bahwa jarum kompas
berpindah sejauh 100 dari kutub utara putaran bumi karena sebagai dikatakan tadi
: Ujung Rawasia bumi senantiasa membentuk segitiga sama kaki dengan matahari.
Bumi yang beratnya sekitar 600 trilyun ton tidak jatuh pada matahari karena daya
lantingnya (centrifugal) dalam mengorbit, sebaliknya dia tidak terlanting jauh
keluar garis orbitnya ditahan oleh daya jatuhnya (gravitasi) pada matahari
sebagai pusat orbit. Daya lanting bumi dan daya jatuhnya sama besar disebut
orang dengan Equillibrium, karena itu sampai sekarang bumi yang kita diami ini
senantiasa berputar beredar mengelilingi matahari.
AlQur'an sering menjelaskan persoalan rotasi dan orbit benda-benda angkasa,
tidak bertiang dan tidak bertali, semuanya bergerak dalam keadaan bebas
terapung. Hanya Rawasialah yang berlaku sebagai tenaga sentrifugal dan gaya
tarik universal yang menyebabkan setiap planet itu berputar di sumbunya sembari
membawanya berkeliling matahari.
Kini kita misalkan saja, bagaimana kalau daya lanting bumi dipakai sedangkan
daya jatuhnya ditiadakan ?
Waktu itu praktis bumi ini akan melayang jauh meninggalkan matahari sebagaimana
yang diungkapkan dalam surah 35:41 di atas. Jadi tenaga centrifugal demikian
dapat dipakai untuk terbang jauh jika tenaga gravitasi dihilangkan. Akhirnya
kita terbentur kepada : Bagaimana cara menghilangkan daya jatuhnya itu ?
Suatu cara adalah dengan memutar bagian pesawat secara horizontal, bila putaran
itu semakin cepat akan semakin besarlah daya centrifugal dan semakin kecillah
daya gravitasi, akhirnya daya jatuh itu akan hilang sama sekali dan mulailah
pesawat terangkat dengan mudah tanpa pengaruh tarikan bumi.
Tentu orang akan heran : bagaimana pula pesawat dapat berputar terus menerus
tanpa tumpuan ?
Dari itulah kita namakan pesawat itu dengan Shuttling System yaitu pesawat
berupa piring dempet yang di tengahnya tempat penumpang :
1. Bagian atas, kita namakan Positif, berputar kekanan, semakin kepinggir
massanya lebih tebal dan berat.
2. Bagian bawah, kita namakan Negatif, berputar kekiri, semakin kepinggir
massanya lebih tebal dan berat.
3. Bagian tengah, kita namakan Neutral, tempat awak pesawat serta perlengkapan
dan mesin yang memutar positif dan negatif sekaligus.
Perlu ada satu mesin yang memutar dua piring pesawat itu dari dalam. Tidak jadi
masalah apakah mesin itu sama dengan yang memutar propeller kapal udara ataukah
yang mengangkat roket Apollo dari bumi.
Keliling pinggiran positif dan negatif boleh diberi gerigi yang menolak udara
sewaktu berada dalam atmosfir. Udara yang ditolak kekiri oleh Negatif disambut
tolakan kekanan oleh Positif. Keadaannya dapat diatur begitu rupa hingga hal itu
jadi tenaga untuk mengangkat pesawat yang bebas gravitasi atau pinggiran itu
boleh pula licin saja maka tenaga naiknya harus ditimbulkan oleh ledakan dari
dalam seperlunya.
Keseimbangan putaran Positif dan Negatif yang berlawanan arah ditimbulkan oleh
satu roda gigi yang digerakkan oleh mesin dalam ruang Neutral. Semakin cepat
putarannya akan semakin hilanglah bobot pesawat itu untuk jatuh kebumi,
karenanya pesawat itu dapat turun naik dengan mudah atau berhenti di udara.
Bagian Neutral yang memang tebal di tengahnya, di sana ada mesin yang memutar
Positif dan Negatif berlawanan arah hingga pesawat itu tidak goncang. Kecepatan
putaran itu akan menghilangkan bobot Neutral itu sendiri, karenanya pinggiran
Negatif dan Positif harus lebih berat.
Bagian Neutral memiliki saluran keatas dan kebawah pada pusat Positif dan
Negatif. Saluran itu diperlukan untuk radar dan peneropongan. Pintu masuk
terdapat di pusat Positif, yaitu di atas pesawat. Pinggiran yang tipis dari
Neutral diberi saluran-saluran penembakan untuk keseimbangan dan pembelokan
serta untuk keperluan lainnya.
Akhirnya pesawat itu berupa piring terbang kebal peluru, tak membutuhkan
landasan tertentu, dapat bergerak dengan kecepatan tinggi, water proff, dapat
leluasa untuk berbagai keperluan di darat di laut dan di angkasa bebas tanpa
bobot. Baik dalam keadaan damai maupun dalam keadaan perang, efektif, tidak
memerlukan bantuan dan pengawasan dari pangkalannya.
Pesawat seperti ini sudah pernah dibuat pada jaman Nabi Sulaiman, hal ini
terlihat dari ayat AlQur'an berikut :
Lalu Kami jadikan Sulaiman memahaminya. Setiap orangnya Kami beri hukum dan
pengetahuan; dan Kami edarkan bersama Daud gaya-gaya alamiah/Rawasia dan
burung-burung yang bertasbih. Dan Kamilah yang melakukannya.
(QS. 21:79)
Dan bagi Sulaiman angin; yang perjalanannya di waktu pagi sama dengan sebulan
perjalanan dan di waktu sorenya sebulan (pula) dan Kami suruh menyelidiki
baginya sumber logam. Diantara Jin ada yang bekerja di hadapannya dengan izin
Tuhannya; dan siapa yang menyimpang di antara mereka dari perintah Kami, Kami
rasakan kepadanya siksaan api yang menyala.
Mereka mengerjakan untuknya apa yang dia kehendaki dari gedung-gedung pencakar
langit dan patung-patung, serta piring-piring seperti kolam dengan roda-roda
yang bersumbu. Bekerjalah hai keluarga Daud sambil bersyukur, dan sedikit sekali
dari hamba-hambaKu yang berterima kasih.
(QS. 34:12-13)
Analisis saya, bahwa Nabi Sulaiman dengan kecerdasan dan ilmu pengetahuan yang
dipahaminya berkat kebijaksanaan Allah, telah mampu memahami hukum-hukum alam
termasuk apa yang kita sebut sekarang dengan aerodinamika, kekekalan massa,
kekekalan energi dan lain sebagainya sehingga beliau dapat menundukkan alam yang
pada konteks di sini khususnya adalah angin sehingga dengan tekhnologinya beliau
mampu melakukan perjalanan secepat kilat yang perjalanannya di waktu pagi
lamanya dengan perjalanan yang ditempuh oleh manusia biasa adalah satu bulan !
Jelas Nabi Sulaiman meskipun berkedudukan sebagai seorang Nabi, ia tetaplah
manusia biasa yang mempunyai keterbatasan dalam bertindak, makanya tidak mungkin
beliau itu menundukkan angin seperti cerita-cerita dongeng Abrakadabra layaknya
sosok Superman atau Gatot Kaca meskipun jika dia mau bisa saja melakukannya,
tapi Allah senantiasa menetapkan hukum-hukumNya kepada manusia secara logis dan
dinamis.
Tentunya sang Nabi telah mempergunakan pesawat di dalam bepergiannya yang sangat
cepat itu! Dan bahan pesawat tersebut sebagimana yang tersirat dalam ayat
Al-Qur'an di atas adalah terbuat dari logam dengan menggunakan sumbu-sumbu pada
bagian bawahnya sebagai tenaga naik mula-mula keatas untuk menghindari pengaruh
gravitasi bumi.
Istimewanya lagi, pesawat kendaraan Nabi Sulaiman ini berbentuk piring yang
laksana kolam besarnya dan mampu untuk mencapai gedung-gedung pencakar langit
yang dibuat oleh umatnya, sehingga memudahkan semua urusannya, termasuk
memonitor kerja para prajurit dan umatnya dari ketinggian.
Ingat, selain berpangkat sebagai Nabi Allah Sulaiman juga berkedudukan sebagai
seorang raja waktu itu.
Apa yang sudah dicapai oleh Nabi Sulaiman dalam konstruksi pesawat terbang waktu
itu, belumlah bisa kita wujudkan secara keseluruhan pada masa ini, kita baru
bisa memotong kompas yang amat sederhana, jika sebelumnya perjalanan dari
Palembang ke Jakarta ditempuh berkendaraan darat memakan waktu l/k 1 hari penuh
(tanpa berhenti), dengan pesawat terbang bisa dicapai dalam waktu 1 jam.
Namun Nabi Sulaiman?
Perjalanannya di waktu pagi sama dengan sebulan perjalanan manusia biasa!
Bayangkan .. berapa kecepatan yang dapat ditempuh oleh beliau dalam mengelilingi
bumi ini bahkan hingga naik keluar angkasa dalam satu perjalanan waktu Sulaiman.
Di sini kita kembali berurusan dengan masalah ruang dan waktu yang selalu
menjadi salah satu topik utama Qur'an. Pada pembahasan yang lalu kita telah
mengadakan perhitungan:
1 hari Allah = 1000 tahun manusia (QS. 22:47)
1 hari malaikat = 50.000 tahun manusia (QS. 70:4)
1 hari Nabi Sulaiman = 2 bulan manusia (QS. 34:12)
Bandingkan dengan waktu tempuh Rasulullah Muhammad Saw Al-Amin selaku Nabi
penutup dalam perjalanannya ke Muntaha melewati garis tengah bima sakti yang
dalam perhitungan sekarang = 10 milyard tahun cahaya dalam waktu 1 malam atau
1/2 hari manusia untuk menghadap Allah !
Sungguh .. Allah maha besar dan maha berkuasa atas segala sesuatunya.
Pada bahagian yang lain, AlQur'an juga menyatakan bahwa tekhnologi yang dimiliki
oleh Nabi Sulaiman juga telah mencakup tekhnologi tranformasi, ingat pada
peristiwa pemindahan singgasana ratu Saba' yang dilakukan oleh seorang manusia
yang mempunyai ilmu dari kitab dari kerajaan Nabi Sulaiman.
Dia berkata: "Wahai masyarakat, siapakah di antara kamu sekalian yang sanggup
membawa singgasananya kepadaku sebelum mereka datang kepadaku sebagai
orang-orang yang muslimin ?".
Berkatalah 'Ifrit dari golongan Jin: "Aku akan datang kepadamu dengan membawa
singgasana itu kepadamu sebelum kamu beranjak dari tempat dudukmu; sesungguhnya
aku benar-benar kuat membawanya lagi dapat dipercaya".
Berkatalah seorang yang mempunyai pengetahuan dari kitab: "Aku akan membawa
singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip". Maka tatkala Sulaiman melihat
singgasana itu terletak di hadapannya, iapun berkata:"Ini karunia Tuhanku untuk
menguji aku apakah aku bersyukur atau mengingkari ? Dan barangsiapa yang
bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk dirinya sendiri dan barangsiapa
yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia".
(QS. 27:38-40)
Dr. Yahya Sa'id al-Mahjari, seorang sarjana Muslim Arab dari Mesir yang sekarang
bertugas sebagai konsultan utama tentang keadaan energi dan lingkungan pada
pusat Pengkajian Teknologi di Finlandia mengatakan bahwa apa yang dilakukan oleh
orang tersebut dipandang dari sudut ilmu pengetahuan modern yang ada pada kita
sekarang ini benar-benar suatu langkah maju sekali.
Pertama, dia telah mengubah singgasana Ratu Saba' menjadi semacam energi
(tidaklah penting apakah energi itu berupa panas seperti yang kita dapatkan dari
peralatan atomik model sekarang yang berkapasitas rendah) namun suatu energi
yang menyerupai listrik atau cahaya dapat dikirim lewat gelombang listrik
magnetik.
Kedua, ia berhasil mengirim energi itu dari negri Saba' di Yaman kenegri Nabi
SUlaiman di Palestina. Karena kecepatan penyebaran gelombang listrik magnetik
sama dengan kecepatan cahaya, yaitu 300.000 km perdetik, maka waktu yang
ditempuh energi itu untuk sampai kenegri Nabi Sulaiman adalah kurang dari satu
detik, meskipun jarak antara Saba' dan kerajaan Nabi Sulaiman mencapai 3.000
kilometer.
Ketiga, ia mampu mengubah energi itu, ketika tiba di kerajaan Nabi Sulaiman,
menjadi materi sama persis seperti gambaran materi sebelumnya (proses
materialisasi), artinya, setiap benda, bagian dan atom kembali kebentuk dan
tempat asalnya semula.
Sesungguhnya energi (at-thaqqah) dan materi (al-maddah) adalah dua bentuk
berbeda dari benda yang sama. Materi bisa berubah menjadi energi dan sebaliknya.
Manusia saat ini telah berhasil mengubah materi menjadi energi dalam berbagai
perlengkapan atau peralatan dengan memanfaatkan energi atom antara lain
melahirkan atau memproduksi energi listrik untuk kemaslahatan peradaban manusia
banyak.
Meskipun demikian, kemampuan manusia dalam mengubah materi menjadi energi masih
berada dalam tahap perbaikan serta pengembangan. Demikian pula, manusia telah
berhasil kendatipun dalam kadar sangat minim dan rendah, mengubah energi menjadi
materi dengan alat yang disebut Akselerator partikel (particel accelerator).
Walaupun demikian, kadar kemampuan dalam hal itu masih terus ditingkatkan dan
disempurnakan, sehingga kita akan sampai pada satu kesimpulan, pengubahan materi
menjadi energi dan sebaliknya merupakan pekerjaan yang dapat dilakukan secara
ilmiah dan praktis.
Jika manusia kelak bisa melakukan perubahan antara materi dan energi dengan
mudah, maka pasti ia akan menghasilkan perubahan total dan mendasar. Bahkan,
boleh jadi, manusia melahirkan revolusi besar-besaran dalam kehidupan modern
sekarang. Salah satu sebab yang memungkinkan pengiriman energi adalah
menggunakan kecepatan cahaya pada gelombang mikro ketempat mana saja yang kita
inginkan, yang kemudian kita ubah kembali menjadi energi.
Dengan cara itu, kita bisa mengirim peralatan atau perlengkapan apa saja, bahkan
rumah berikut isinya bisa dipindahkan kedaerah mana saja di muka bumi ini
menurut pilihan kita atau malah dipindahkan kebulan atau Mars sekalipun hanya
dalam beberapa detik atau beberapa menit saja, sebagaimana yang sering kita
tonton dalam serial televisi StarTrex.
Tetapi satu hal yang masih diakui sebagai kendala utama oleh para sarjana fisika
untuk membuktikan mimpi ini adalah menggabungkan dan merangkaikan bagian-bagian
atau atom-atom partikel dalam bentuk aslinya secara sempurna sehingga setiap
atom diletakkan pada tempat semula sebelum atom itu diubah menjadi energi guna
melakukan tugas pokoknya.
Masih ada kesukaran lain yang harus dihadapi oleh Sains modern, yaitu kemampuan
menghimpun gelombang elektro magnetik yang ada sekarang, yang tampaknya hanya
60% saja. Ini disebabkan berpencarnya gelombang itu di udara.
Mengubah materi menjadi gelombang mikro telah tercapai sekarang ini dengan
metode yang ditempuh manusia dalam bentuk aslinya yang memerlukan pengubahan
materi menjadi energi panas, lalu energi mekanik kemudian energi listrik dan
terakhir dikirimkan lewat gelombang mikro.
Itulah sebabnya kita mendapatkan bahwa bagian terbesar dari materi yang kita
dahulukan membuatnya itu tercerai-berai di celah-celah perubahan tersebut, dan
sisanya -hanya bagian kecil- saja yang dapat kita kirimkan lewat gelombang
mikro. Kemampuan pengubahan energi mekanik menjadi energi listrik tidak akan
lebih dari 20%.
Meskipun kita telah melewati kelemahan teknologi sekarang dalam mengubah uranium
menjadi energi, maka yang berubah menjadi energi itu hanyalah bagian kecil dari
uranium. Sementara sisanya ada pada panas nuklir yang memancarkan energinya pada
ribuan dan jutaan tahun dan berubah menjadi anasir lain sehingga akhirnya
menjadi timah.
Jika saja kita bisa memanfaatkan sebagian lagi dari materi yang tercerai-berai
itu, tentulah berarti jika kita mulai membuat singgasana Ratu Saba', lalu kita
ubah menjadi energi melalui suatu metode tertentu dan kita kirimkan energi ini
via gelombang mikro kemudian gelombang ini kita terima lagi lalu kita ubah
sekali lagi menjadi energi atau diubah menjadi materi, maka kita tidak akan
mendapatkan lebih dari 5% dari singgasana Ratu Saba' itu.
Sisanya tercerai-beraikan di celah-celah perubahan-perubahan itu jika kita lihat
kemampuan paling minimal dalam praktik ini. Yang 5% dari materi asli itu tidak
akan cukup untuk membangun satu bagian kecil saja dari singgasana Ratu Saba',
baik kakinya maupun tangannya.
Namun hasil yang dicapai oleh prajurit Nabi Sulaiman itu adalah 100% sehingga
sang Nabi sendiri berkata sebagaimana disebutkan dalam AlQur'an, Ia berkata:
Ubahlah singgasananya itu; Akan kita lihat apakah dia mengenalinya ataukah
tidak. Maka tatkala ia datang ditanyakanlah kepadanya:"Serupa inikah
singgasanamu ?" Dia menjawab:"Seakan-akan singgasana ini adalah singgasanaku !
kami telah diberi pengetahuan sebelumnya dan kami adalah orang-orang yang
berserah diri". (QS. 27:41-42)
Sayangnya, sebagaimana yang umum terjadi di setiap negeri yang makmur, akan
selalu ada kelompok-kelompok tertentu yang iri dan dengki dengan keberhasilan
orang lain, begitupula halnya dengan pemerintahan Nabi Sulaiman, ada orang-orang
yang ingkar kepada Allah dan kenabiannya mengatakan hal-hal yang mereka
buat-buat :
Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan tentang kerajaan Sulaiman
padahal Sulaiman tidaklah kufur, melainkan setan-setan itu yang kufur. Mereka
mengajarkan sihir kepada manusia dan yang diturunkan atas dua orang berkuasa di
Babilon bernama Harut dan Marut. Padahal tidaklah keduanya mengajar seseorang
sebelum mengatakan: "kami tidak lain hanya ujian, karenanya jangan kamu kufur".
(QS. 2:102).
Sulaiman, adalah seorang yang cerdas dan mumpuni serta mendalam ilmunya, baik di
bidang tekhnologi maupun psikologi, dia juga mengetahui bahwa betapa kekuasaan
yang telah diberikan oleh Allah kepadanya adalah suatu hal yang berat dan penuh
tanggung jawab, ia pesimis bahwa sepeninggalnya kelak kerajaannya akan tetap
langgeng, aman sejahtera sebagaimana sewaktu dia masih ada, selain itu ia juga
khawatir bahwa ketinggian tekhnologi kerajaannya itu akan menimbulkan kekacauan
dan malapetaka bagi manusia jika sampai jatuh ketangan yang tidak bertanggung
jawab.
Karenanya Sulaiman dengan kedudukannya sebagai seorang Nabi telah berdoa kepada
Allah:
Ia berkata:"Ya Tuhanku ! berilah perlindungan kepadaku dan karuniailah untukku
kerajaan yang tidak dimiliki oleh siapapun sesudahku, karena Engkau sungguh Yang
Maha pemberi".
(QS. 38:35).
Sungguh besar perhatian Nabi Sulaiman bagi peradaban manusia, melalui doanya
itu, beliau bukan ingin menghalangi orang lain mencapai peradaban yang tinggi
melampui apa yang dicapainya, melainkan malah ingin menghindarkan kerusakan yang
dapat ditimbulkan oleh kemajuan itu sendiri.
Apa yang telah dicapai oleh Nabi Sulaiman, sebuah kerajaan yang besar dan megah,
beristanakan kaca serta dipenuhi dengan berbagai gedung yang menjulang tinggi
dan pesawat udara canggih berbentuk piring yang kecepatannya dalam sehari dua
bulan perjalanan manusia biasa disertai pula kemampuannya berbahasa binatang
sekaligus mampu mengendalikan prajurit dan buruh tangguh yang terdiri dari Jin
dan manusia serta pasukan burung yang dapat ia perintah menurut apa yang
dikehendakinya lengkap dengan segala kemajuan tekhnologinya, termasuk
transformasi.
Bagi Sulaiman angin yang berpusar dan berhembus dengan perintahnya kenegeri yang
telah Kami berkati. Dan adalah Kami Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS. 21:81).
Dan dihimpunkan untuk Sulaiman tentaranya dari jin, manusia dan burung lalu
mereka itu diatur dengan tertib. (QS. 27:17).
Juga segolongan syaitan-syaitan yang menyelam untuknya serta mengerjakan
pekerjaan selain daripada itu; dan Kami peliharakan mereka (bagi Sulaiman). (QS.
21:82).
Dikatakan kepadanya: "Masuklah ke dalam istana itu." Maka ketika dia melihat
lantai istana itu, dikiranya kolam, dan disingsingkannya dari kedua kakinya.
Berkatalah dia (Sulaiman): "Sungguh itu adalah istana licin yang terbuat dari
kaca". Berkata dia : "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah berbuat zalim terhadap
diriku dan aku berserah diri bersama Sulaiman kepada Allah, Tuhan semesta alam".
(QS. 27:44)
Apa jadinya jika kekuasaan yang dicapai oleh Nabi Sulaiman itu dipegang oleh
orang lain dan dibuat untuk kerusakan sesama manusia ? Sungguh sukar untuk
dibayangkan.
Armansyah
http://basabasi.com/index.php?s=4bcc8a98ba46a53cd4eb8ee030f598b5&showtopic=471#
Posted: October 01, 2005 12:22 am
Tekan tombol BACK/KEMBALI atau: Ke Halaman Utama | Ke Daftar Artikel