Harian Kompas, Kamis, 22 Januari 1998
http://www.kompas.com/9801/22/IPTEK/aust.htm
Australia Mencari ET
Sydney, Rabu
Australia kini bergabung dalam upaya Amerika mencari ET (extra terrestrial) atau makhluk angkasa luar.
Bekerja sama dengan Search for Extra Terrestrial Intelligence (SETI) yang berbasis di California, pekan ini akan diluncurkan Southern SERENDIP, pemburu sinyal makhluk angkasa luar di belahan Bumi selatan. Demikian diungkapkan Greg Clerks, astronom SETI kepada radio Australia ABC seperti yang dikutip kator berita DPA, pekan ini. Selain SETI, proyek tersebut juga dikerjakan bersama dengan Universitas California, Universitas Sydney Barat, dan badan penelitian pemerintah Australia CSIRO.
Peluncuran akan dilakukan di kawasan radio teleskop Parkes Australia. Nantinya, para peneliti program Southern SERENDIP di Parkes selama lima tahun ke depan akan memantau 72 juta kanal secara si-multan untuk mendengar sinyal kehidupan dari budaya lain dalam galaksi ini. Meski Clerks yakin pemanfaatan Parkes akan memberikan perbedaan besar dalam pencarian kehidupan di luar Bumi, ia mengingatkan upaya itu sama sekali tidak mudah.
"Frekuensi gelombang elektromagnetik itu sangat luas, sementara kita tidak tahu pada gelombang yang mana para makhluk angkasa luar itu berkomunikasi," tambahnya.
Jauh sebelum Australia bergabung dalam pencarian ini, sebenarnya teleskop radio Parkes sudah merekam suara-suara aneh dari angkasa luar. Perekaman tanpa sengaja 9 Mei 1990 itu, menimbulkan dugaan kuat bahwa sinyal ini memang berasal dari ET.
NASA sendiri, yang merupakan badan antariksa Amerika Serikat, ketika berupaya meyakinkan kongres akan pentingnya proyek ini membawa data-data sinyal yang tak sengaja terekam di berbagai teleskop radio. Sedikitnya ada enam pesan yang tertangkap di Bumi dalam 15 tahun terakhir.
Proyek mencari peradaban angkasa luar tersebut akhirnya mendapat anggaran 100 juta dollar AS untuk proyek ber-jangka sepuluh tahun. Maka dibangunlah teleskop-teleskop radio untuk menangkap gelombang radio, tersebar dari observatorium di Mojave Desert, California sampai hutan basah Puerto Rico.
Dengan bantuan superkomputer, teleskop radio bisa sekaligus merekam jutaan sinyal pada jutaan saluran penangkap ge-lombang yang ada. Kini bekerja sama dengan Australia, dicari 1.000 bintang terdekat yang menyerupai Matahari dengan jarak sekitar 80 tahun cahaya dari Bumi. Sekitar dua milyar saluran siap menampung gelombang berfrekuensi antara 1.000 megahertz dan 3.000 megahertz, sementara komputer akan mencari 15 juta saluran tiap detik untuk sinyal-sinyal inteligen. (nes)
Tekan tombol BACK/KEMBALI atau: Ke Halaman Utama | Ke Daftar Artikel